Alfatihah Dan Doa Bersama Tabib Pengobatan Bahasa Alam


Bismillah
Alhamdulillah
     Sebenarnya saya itu hampir tidak pernah riyadhoh atau tirakat. Ketika saya sedang intens mengamalkan sesuatu, hanya sebatas sedang senang mengamalkan hal tersebut. Jarang sekali atau hampir tidak pernah saya riyadhoh atau tirakat untuk suatu hajad. 
    Tahun 2007 , saya menyewa rumah untuk membuat klinik pengobatan alternatif. Begitu saya tempati, Tetangga baru saya bercengkrama dengan saya . Lalu dia bilang : Mas Taufiq, apa sampean kuat menempati rumah ini ? Lalu saya bertanta :  memangnya ada apa ? Lalu dia menunjukkan pohon nangka diseberang jalan, tepat didepan klinik saya. Pohon itu lho mas, kalau siang hanya pohon nangka seperti yang lainnya. Tapi kalau sudah magrib dahanya berubah bentuk menjadi macan menerkam. Lalu saya lihat dan amati. Subhanallah memang tidak tamaapak dahan lahi, yang tampak seekor macan yang marah dan menerkam. Lalu dia cerita setiap orang yang mengontrak rumah ini tidak kuat 3 bulan selalu pergi. Ada yang ngontrak 2 tahun, ada yang 3 tahun, ditinggal pergi begitu saja. Bla..bla..bla...sampai cerita seram rumah klinik saya ini.
    1 minggu tinggal di klinik baru ini memang saya merasakan keanehan. Obat yang saya berikan ke pasien hampir tidak ada reaksinya sama sekali. Seperti saya memberikan air putih saja. Saya tunggu hingga 1 minggu kemudian. Barulah saya benar benar yakin ada sesuatu dirumah ini. Karena tak satu pun pasien mengalami reaksi perbaikan padahal setiap hari minum jamu.
    Akhirnya klinik saya pun sepi. Saya berfikir waaah bisa bangkrut saya kalau sepi seperti ini. Padahal uang saya sudah habis untuk mendirikan klinik ini. 
   Ya dach, mungkin ini yang terbaik untuk saya.  Mumpung sepi, saya bisa siang malam mendekatkan diri pada Allah. Tapi saya ndak mungkin minta ijazah Pak Kyai. Karena selain tidak punya uang, saat itu saya juga belum kenal dengan Pak Kyai. Sepontan saya berfikir, sebaiknya saya baca alfatehah saja. Toh hadistnya bisa digunakan untuk apapun sesuai niat kita. 
   Mulailah saya mengkontunyukan membaca alfatehah. Tanpa terasa saya siang malam, pagi sore membaca alfatehah. Tidak bisa dihitung berapa kali saya membacanya. Yang saya ingat, begitu mata terbuka saya sholat, lalu membaca alfatehah. Kalau sudah mengantuk tidak kuat lagi, barulah saya tidur. Dan begitu bangun saya ulangi lagi, sholat dan membaca Alfatehah. 
     Ternyata tanpa terasa saya membaca alfatehah siang malam itu hingga 6 bulan. 
     Malam itu saya main ke murid pengobatan. Saat berzikir dirumah tersebut, sekejap saya tertidur dan mimpi. Ada 3 anjing putih bersih dan jinak menggonggong dan tunduk mendatangi saya.
      Alhamdulillah malam tersebut batang pohon nangka depan rumah patah tertejang angin. Sehingga kalau sore sudah tidak berubah seperti macan menerkam.  Sejak saat itu mulailah pengobatan saya membuahkan hasil lagi. Dan pasien pun mulai berdatangan lagi. 
     Kebiasaan saya membaca alfatehah seperti video saya di atas.
     Semoga bermanfaat.

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Alfatihah Dan Doa Bersama Tabib Pengobatan Bahasa Alam"

Posting Komentar